Halaman

Jumat, 14 September 2012

SESUATU YANG INDAH DI BALIK 3T


“Sehabis mengikuti program SM-3T yang dilanjutkan dengan program PPG yang dalam artian telah mengantongi sertifikat guru professional, Anda akan di prioritaskan dalam penerimaan CPNS (guru) kedepannya”. Demikian  terucap oleh tim monev yang diturunkan oleh ditjendikti yang disapa dengan akrab Pak Edi kepada peserta SM-3T (UNIMA dan UNM) pada pertemuan yang diadakan di SMP N 1 Borong, Kab. Manggarai Timur – NTT 14/05/2012, membuat peserta riuh dengan tepuk tangan ketika itu. Tapi DitjenDikti tidak menjamin atau menjanjikan peserta yang sudah memiliki sertifikat guru professional untuk diangkat menjadi CPNS tambah Beliau ketika tepuk tangan peserta reda.

Kata prioritas Ini selaras dengan pernyataan yang di ucapkan oleh salah satu anggota tim monev Unima yang disapa dengan akrab Prof. Sendu yang juga dalam pertemuan dengan peserta SM-3T Unima sekaligus monitoring terakhir yang diadakan di SLB Peot – Borong, Kab. Manggarai Timur – NTT  12/09/2012. Beliau mengatakan “untuk penerimaan tenaga guru tahun 2013 di utamakan yang sudah memiliki sertifikat guru professional, dari ungkapan-ungkapan lalu Anda menjadi prioritas, kenapa Anda prioritas? karena Anda lah yang duluan mendapat sertifikat guru profesional” kandasnya .

Dari pernyataan ini sedikit banyaknya menjawab pertanyaan yang selama ini terngiang di benak peserta SM-3T khususnya dari LPTK Unima.

Apa itu SM-3T ?
Apa tujuan SM-3T ?
Bagaima tindak lanjut SM-3T ?
Apakan sehabis mengikuti SM-3T dan PPG peserta langsung di angkat menjadi CPNS ?
Bagaimana nasib peserta SM-3T ke depannya ?

Pertanyan yang sangat mendasar yangsering ditanyakan peserta SM-3T khususnya dari LPTK Unima disetiap pertemuan dengan tim monev baik dari LPTK Unima maupun ditjendikti.

Dari awal pengenalan program SM-3T Oktober 2011 di LPTK Unima sangat direspon positif oleh berbagai pihak di kampus Unima  termasuk penulis sendiri. Apalagi isu peneriamaan CPNS tahun 2012 yang kemungkinan besar ditiadakan, menjadi pilihan bagi para sarjana yang belum memiliki pekerjaan tetap waktu itu.

Tentu disamping respon positif tersebut terdapat juga kendala yang dihadapi calon peserta SM-3T ketika itu, antara lain kesiapan mental utuk pergi ke daerah sasaran 3T juga keluarga yang barang tentu harus ditinggalkan selama kontrak SM-3T.

Tidak lama setelah itu, seiring berkembangnya informasi, program SM-3T bukan lagi semata-mata sebuah pilihan bagi para sarjana yang belum mendapat pekerjaan. Melainkan menjadi terobosan/senjata untuk menyongsong masa depan, yaitu menjadi Guru Professional.

Guru professional yang bukan sekedar berpengetahuan guru, guru professional yang bukan sekedar mengantongi sertifikat profesionalisnya, melainkan guru yang memiliki jiwa keterpanggilan untuk mengabdikan dirinya sebagai pendidik professional seperti yang tertuang dalam tujuan SM-3T, juga mental dan sikap diri mengampu profesi guru dimanapun berada dan dalam kondisi tertekan sekalipun.

Delapan bulan berjalan ini, peserta SM-3T Unima khususnya yang mendapat penugasan di daerah Manggarai Timur, kami selalu merespon positif setiap informasi yang diberikan oleh ditjendikti, optimis dan tetap berpegang teguh pada tujuan dan ruang lingkup SM-3T, sebaliknya pesimis untuk isu miring tentang SM-3T, karena kami sebagai peserta angkatan pertama program SM-3T percaya bahwa program ini diadakan demi menciptakan pemuka masa depan yang berkesinambungan bukan berakhir begitu saja, artinya pemerintah memiliki target dan pos untuk kebaikan pendidikan kedepannya juga pos untuk peserta SM-3T setelah mengabdi dengan baik di daerah sasaran (3T).

Menikmati susah senangnya lika-liku hidup di bumi Manggarai Timur demi mencerdaskan anak Bangsa Indonesia tercinta ini, itu yang kami lakukan. dan  kalau boleh penulis kutip sebuah ungkapan yang di ucapkan salah seorang peserta SM-3T dari LPTK Unima di kecamatan yang paling sulit dijangkau di Bumi manggarai Timur ini mengatakan “kami baik-baik saja” dan kami sangat beruntung menjadi bagian dari program SM-3T.

Seleksi penerimaan peserta SM-3T angkatan ke dua telah selesai dilaksanakan, selamat bagi rekan-rekan yang lolos pada seleksi yang sangat ketat tersebut. kiranya jangan pernah luntur semangat rekan-rekan calon guru daerah 3T untuk mengikuti program SM-3T, karena sesungguhnya ada yang indah dibalik 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).

Penulis teringat sebuah falsafah yang diucapkan salah satu anggota tim monev Unima baru-baru ini. mengatakan, semakin tinggi sebuah pohon, semakin kencang juga angin meniupnya. Dan akarnya juga akan semakin kuat menopangnya. Juga falsafah pisang yang di ucapakan beliau di tengah wajahnya yang menunjukkan kelelahan karena perjalanan menuju manggarai timur namun beliau tetap bersemangat. Pantang pisang berbuah dua kali termasuk pisang ajaib sekalipun, yang tumbuh lebih dulu akan berbuah lebih dulu, artinya satu kali saja ikut program SM-3T dan satu kali mulus.


Format Laporan SM-3T

Sudah lama jari tidak menari di atas keyboard, ini baru ada sedikit kesempatan setelah keseharian habis di tempat tugas ala 3T.... :)

Tapi sebenarnya saya hanya ingin mengucapkan selamat bagi rekan-rekan calon guru SM-3T angkatan ke- 2 yang lolos pada seleksi penerimaan baru-baru ini....

Supaya sedikit ada oleh -oleh... ni gua kasih contoh format laporan tengah tahun program SM-3T...

Kalau maunya yang LENGKAP, Kamu boleh Download Disini


OK... Semoga bermanfaat...


======================================================
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
Daftar Tabel
Daftar Gambar

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Pengertian
C.Tujuan
D.Ruang Lingkup SM- 3T
E.Landasan Yuridis
F.Waktu Pelaksanaan

BAB II KONDISI OBJEKTIF DAERAH SASARAN
A.Kondisi Geografis
    1.Provinsi Nusa Tenggara Timur
    2.Kabupaten Manggarai Timur
    3.Kecamatan Borong
B.Kondisi Demografis
    1.Provinsi Nusa Tenggara Timur
    2.Kabupaten Manggarai Timur
    3.Desa Compang Kempo
    4.SMP Negeri 12 Borong
C.Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya
D.Kondisi Pendidikan

BAB III PROGRAM KERJA
A.Bidang Kependidikan
B.Bidang Kemasyarakatan

BAB IV PELAKSANAAN
A.Bidang Kependidikan
B.Bidang Kemasyarakatan
C.Faktor Pendukung
    1.Bidang Pendidikan
    2.Bidang Masyarakat
        a.Kepala Sekolah
        b.Komite Sekolah
        c.Guru/Tenaga Pendidik
        d.Letak Sekolah
D.Kendala yang Dihadapi
    1.Bidang Pendidikan
    2.Bidang Masyarakat
E.Solusi yang Ditempuh
    1.Bidang Pendidikan
    2.Bidang Masyarakat
F.Nilai-nilai positip yang dapat dipetik (Lesson Learn)

BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
 
======================================================