Halaman

Tampilkan postingan dengan label media pembelajaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label media pembelajaran. Tampilkan semua postingan

Kamis, 08 September 2011

Media Pembelajaran

Menurut Rohani (1997) mengemukakan pengertian tentang media oleh beberapa ahli yaitu:
a.       Media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide, sehingga idea atau gagasan itu sampai pada penerima (Santoso S. Hamijaya)
b.  Media adalah medium yang digunakan untuk membawa/menyampaikan sesuatu pesan, di mana medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan berjalan antara komunikator dengan komunikan (Blake and Haralsen)
c.       AECT menyatakan bahwa media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi.
d. NEA (National Education Association) berpendapat media adalah segala benda yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut.
e.    Menurut Brigg, media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan yang merangsang yang sesuai untuk belajar, misalnya: media cetak dan media elektronik (film, video).
   Jadi, media menurut beliau adalah segala sesuatu yang dapat diindera yang berfungsi  sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi (proses belajar-mengajar).
   Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala       sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.
1.        Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manager dalam proses yang di kenal dengan nama Compute-managed Instruction (CMI). Adapula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar, pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran. Komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar, pemanfaatannya meliputi, latihan atau kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai Computer-assisted Instruction (CAI). CAI mendukung pengajaran dan pelatihan akan tetapi dia bukanlah penyampaian utama materi pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan media komputer (Akhmad Sudrajat, 2010).
2.  Penggunaan Media dalam Pembelajaran
            Belajar dengan menggunakan indera ganda, pandang dan dengar, akan menghasilkan dan memberikan keuntungan bagi siswa. Siswa akan belajar lebih banyak daripada jika materi pelajaran disajikan hanya dengan stimulus pandang atau hanya dengan stimulus dengar. Media dalam pembelajaran sangat dibutuhkan, karena dapat secara nyata meliht suatu wujud, kejadian, dan dapat memperlihatkan suatu urutan yang sistematis dan dinamis.
            Kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang abstrak (Daryanto, 2010: 13).
            Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses belajar adalah Dale’s Cone of Eksperience (kerucut pengalaman Dale) (Dale, 1969) dalam Arsyad (2007: 10). Kerucut ini merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman. Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung (kongkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak) (gambar 1).     

            Media sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu guru memperkaya wawasan anak didik. Aneka macam bentuk dan jenis media pendidikan yang digunakan oleh guru  menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik. Dalam menerangkan suatu benda, guru dapat membawa bendanya secara langsung ke hadapan anak didik di kelas. Dengan menghadirkan bendanya seiring dengan penjelasan mengenai benda itu, maka benda itu dijadikan sebagai sumber belajar.
            Hamalik (1986) dalam Arsyad (2007: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Dalam hal ini, penggunaan media dalam pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan menyampaikan pesan dan isi pelajaran pada saat itu.

Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

         Dengan memperhatikan komplek dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media memahami persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara fektif dan menarik perhatian siswa. Maka untuk itu, perlu: (1) diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta memberikan penjelasan terhadap objek yang diamatinya. (2) bahan pembelajaran yang akan di ajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa.
            Memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai alternatif pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan. Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya ada satu, maka guru tidak bisa memilih, tetapi menggunakan apa adanya.
      Dalam menggunakan media hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat menggunakan hasil yang baik. Prinsip-prinsip itu menurut Sudjana (1991) dalam Djamarah (1996: 144) adalah:
a.       Menentukan jenis media dengan tepat; artinya, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan.
b.      Menetapkan dan memperhitungkan subjek dengantepat; artinya, perlu diperhatikan apakan penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan anak didik.
c.       Menyajikan media dengan tepat; artinya, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan metode, waktu, dan sarana yang ada.
d.      Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar terus-menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media pengajaran.
            Dari keempat prinsip di atas, pemilihan media harus diperhatikan agar hasil dan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan tercapai. Selain itu juga, disamping ketepatan memilih media, membuat sendiri media diharapakan bisa dilakukan oleh guru demi mencapai hasil yang diinginkan.
            Dari berbagi prinsip di atas, ketika pembelajaran menggunakan media itu berlangsung, hendaknya terlihat peranannya antara lain sebagai berikut:
a.                     Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap pokok bahasan yang disampaikan guru.
b.                      Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat memperoleh media sebagai sumber pertanyaan atau melancarkan proses belajar.
c.                Media sebagai sumber belajar bagi siswa. Media sebagai bahan konkret berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa, baik individual maupun kelompok. Kekonkretan sifat media itulah akan banyak membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar.
                 Bertolak dari peranan media tersebut, diharapkan pemahaman guru terhadap media menjadi lebih jelas, sehingga tidak memanfaatkan media secara sembarangan.
           
           Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
            Salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru (Arsyad, 2007: 15). Dari penjelasan ini, peran guru sangatlah penting dalam mendesain proses pembelajaran dan menuntut adanya kreatif dalam pembuatan media. Ini sangat penting, tanpa kreativitas dari guru, media yang ada tidak akan menunjukkan hasil yang optimal.
            Secara umum dapat dikatakan media mempunyai kegunaan, antara lain:
a.       Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.
b.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera.
c.       Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
d.      Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori da kinestetiknya.
e.       Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
f.       Proses pengajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran.
(Drayanto, 2010:6).
            Jadi manfaat media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Minggu, 28 Agustus 2011

Contoh Proposal Penelitian

Download Disini Proposal: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assited Individualization) Pada Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus.

Download disini Proposal: Perbandingan Prestasi Belajar Limas antara Pembelajaran Menggunakan Media Berbantuan Komputer dan Pembelajaran Menggunakan Media Buatan Sendiri